Manejemen keuangan perusahaan
RIFA HANA ZAIMAH
26216366
IT-022234
Assalammualaikum wr.wb
Tulisan ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah "PENGANTAR BISNIS" yang
bertemakan "Manajemen Keuangan Perusahaan" bertujuan untuk dapat
memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta
bermanfaat bagi dunia perusahaan.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk
mengetahui peran, fungsi, prinsip manajemen keuangan pada perusahaan. Metode
makalah ini dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari
internet. Berdasarkan hasil pencarian manajemen keuangan perusahaan dari
berbagai sumber diinternet.
Waalaikumsalam wr.wb
Manajemen Keuangan Perusahaan
Manajemen
keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas,
yaitu:
1.
Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas
untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2.
Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana
eksternal perusahaan.
3.
Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana
diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola
seefisien mungkin.
Tujuan
Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Fungsi Manajemen Keuangan
1.
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.
Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.
Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan
dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.
Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.
Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.
Pelaporan Keuangan, penyediaan informasi tentang
kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
1.
Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer
Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan
yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan
perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu
perusahaan.
Seorang manajer keuangan
dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan
segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu
fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen
keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja
seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi
unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan
suatu perusahaan tersebut.
Fungsi
manajer keuangan bila dikaitkan dengan tujuan manajemen keuangan, maka fungsi
manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Melakukan pengawasan atas biaya
2.
Menetapkan kebijaksanaan harga
3.
Meramalkan laba yang akan datang
4.
Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tanggung jawab seorang manajer keuangan, yaitu :
·
Peramalan dan perencanaan keuangan
·
Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
·
Pengkoordinasikan dan pengendalian
·
Interaksi dengan pasar modal
Penganggaran Modal
Penganggaran modal adalah penggunaan dana
atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka
panjang). Dengan kata lain berkaitan dengan Keputusan Investasi pada
aktiva tetap. Capital Budgeting atau penganggaran modal membutuhkan
perhitungan yang lebih rinci dan hati-hati karena pengembalian dana > 1
tahun.
Istilah-Istilah dalam Penganggaran Modal
1.
Independent projects : proyek yang tidak ada
keterkaitannya dengan proyek lainnya.
2.
Mutually exclusive projects : proyek yang tidak ada
hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3.
Unlimited funds : proyek dengan dana yang tidak
terbatas
Penggolongan Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan
Alternatif
Aktiva tetap atau aktiva tidak lancar
(fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih
dari satu periode akuntansi). Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan
normal perusahaan serta mempunyai nilai material. Aktiva tetap terdiri
dari Tanah, Gedung atau
bangunan, Mesin-mesin, Kendaraan, Peralatan.
Cara penggolongan investasi aktiva tetap, yaitu :
a.
Investasi Penggantian Umum
Pada
umumnya, penggantian investasi penggantian umum adalah yang paling sederhana.
Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau sudah usang
(obsolete) harus diganti dengan aktiva baru apabila produksi ingin tetap
dilanjutkan.
b.
Investasi Penambahan Kapasitas
Misalnya
usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering
juga bersifat investasi penggantian, contohnya mesin yang sudah tua dan tidak
efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih
efisien.
c.
Investasi Penambahan Jenis Produk
Baru
Investasi
ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru di
samping produk yang telah diproduksi.
d.
Investasi Lain-Lain
Investasi
yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk
dalam ketiga golongan di atas, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas
(heater), alat pendingin (air conditioner), dan lain-lain.
Metode Penilaian Investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa
dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut antara
lain yaitu :
·
Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat
keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan
adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement.
Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Catatan :
kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan biaya dan
penghasilan.
·
Metode Masa Pengembalian Investasi (Payback)
Dapat disebut juga dengan metode
Payback Peride (PP) yaitu merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat
dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih
merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan. Namun
problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback maksimum yang
disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya,
yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang
sejenis.
Ada dua macam model
perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung masa menghitung pengembalian
investasi sebagai berikut :
a.
Apabila kas bersih setiap tahun sama
b.
Apabila kas bersih setiap tahun berbeda
Untuk
menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi PP, maka hasil
perhitungan tersebut harus sebagai berikut:
1)
PP sekarang lebih kecil dari umur investasi.
2)
Dengan membandingkan rata-rata industri unit usaha
sejenis.
3)
Sesuai dengan target perusahaan.
·
Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap
relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga
yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat
bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan
ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan
pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan aliran
kas).
Rumus :
NPV = present value dari arus kas operasi –
pengeluaran kas netto awal
·
Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga
yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga
ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang
disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil
dikatakan merugikan.
·
Metode Profitability Index
Metode
ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari
1, maka dianggap menguntungkan.
Kriteria kelayakan
yang dipakai dalam sistem penilaian kelayakan investasi bisnis ini adalah
metode profitability index (PI) atau indeks kemampulabaan. Metode PI merupakan
penilaian kelayakan investasi yang mengukur tingkat kelayakan investasi
berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV) dengan nilai
sekarang total dari investasi inisial ( ). Metode PI menghasilkan index
keuntungan PI dimana jika PI > 1 maka investasi dinyatakan layak dan jika PI
<1 maka investasi dinyatakan tidak layak.
Arus Kas Masuk
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan
berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut. Menurut Arthur, J. Keown, David F. Scott Jr, Jhon D. Martin, J.
William Petty (2001:678) Arus kas masuk netto (Net Inflow of Cash) yaitu:
sebagai hasil dari investasi baru tersebut yang sering disebut “Net cash
proceeds.”
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,
para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas serta keputusan perolehannya. Perusahaan harus menyusun
laporan arus kas dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang
tidak terpisahkan di laporan keuangan untuk periode penyajian laporan keuangan.
Agar menghasilkan keuntungan tambahan,
perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Keuntungan yang
dilaporkan dalam buku belum pasti dalam bentuk kas. Sehingga dengan demikian
perusahaan dapat mempunyai jumlah kas yang lebih besar atau lebih kecil
daripada jumlah keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Arus kas terdiri dari
beberapa komponen, yaitu :
1.
Initial Cash Flow (Initial
Investment)
Arus
kas yang digunakan untuk membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali
dijalankan. Contohnya rumah, mesin, pabrik., atau mobil. Cirinya terdapat
aktiva tetap dan cof.
2.
Operating Cash Flow
Arus
kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat aktiva lancar,
cif dan cof. Contoh : jika bisnis tersebut adalah restoran, maka operational
cash flow-nya berupa sayuran, daging, listrik, sabun cuci piring, air,
pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa dikatakan operating cash flow adalah
uang yang keluar masuk bisnis anda setiap hari.
3.
Terminal Cash Flow
Arus
kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang dibeli pada
saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cif. Misalnya
perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah. Setelah didepresiasi 5
tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal cash flow digunakan untuk
menghitung total cash flow (= operating cash flow + terminal cash flow).
2.
Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan
adalah proses untuk mencapai tujuan finansial Anda melalui manajemen keuangan
yang hati-hati. Tujuan finansial bisa berupa membeli rumah, menabung untuk
ibadah haji, pendidikan anak Anda atau merencanakan dana pensiun Anda termasuk
juga memiliki asuransi yang sesuai kebutuhan.
Mengapa
Perusahaan Membutuhkan Dana?
Setiap perusahaan
membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar
pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua
jenis pengeluaran :
1.
Pengeluaran jangka pendek (short term)
Pengeluaran
yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka pendek
meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan baku,
barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran upah dan
gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
2.
Pengeluaran jangka panjang (long term)
Sebagai
tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionlanya, perusahaan
juga membutuhkan dan untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap.
Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi
kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, perusahaan
membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari
pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba tetapi juga dana dari luar
perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan perusahaannya.
KESIMPULAN
Manajemen
Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahmya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien,
seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Fungsi Manajemen Keuangan
1.
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
Peran
dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer Keuangan merupakan seseorang
yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam
suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan
juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.
Fungsi manajer keuangan bila dikaitkan dengan tujuan
manajemen keuangan, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1.
Melakukan pengawasan atas biaya
2.
Menetapkan kebijaksanaan harga
3.
Meramalkan laba yang akan datang
4.
Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tanggung jawab
seorang manajer keuangan, yaitu :
·
Peramalan dan perencanaan keuangan
·
Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
·
Pengkoordinasikan dan pengendalian
·
Interaksi dengan pasar modal
Penganggaran Modal
Penganggaran modal adalah penggunaan
dana atau modal yang waktu kembalinya lebih dari satu tahun (jangka
panjang).
Penggolongan Investasi
Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
Aktiva tetap atau aktiva tidak
lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu
lama (lebih dari satu periode akuntansi).
Cara penggolongan
investasi aktiva tetap, yaitu :
a.
Investasi Penggantian Umum
b.
Investasi Penambahan
Kapasitas
c.
Investasi Penambahan Jenis
Produk Baru
d.
Investasi Lain-Lain
Metode Penilaian
Investasi
·
Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat
keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang digunakan
adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average investement.
Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini kemudian
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
·
Metode Masa Pengembalian Investasi (Payback)
Dapat disebut juga dengan metode Payback
Peride (PP) yaitu merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian
investasi suatu proyek atau usaha.
·
Metode Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap
relevan.
Rumus :
NPV = present value dari arus kas operasi –
pengeluaran kas netto awal
·
Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga yang
menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan
kas bersih dimasa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar
daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka
investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
·
Metode Profitability Index
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka
dianggap menguntungkan.
Kriteria
kelayakan yang dipakai dalam sistem penilaian kelayakan investasi bisnis ini
adalah metode profitability index (PI) atau indeks kemampulabaan. Metode PI
merupakan penilaian kelayakan investasi yang mengukur tingkat kelayakan
investasi berdasarkan rasio antara nilai sekarang arus kas masuk total (TPV)
dengan nilai sekarang total dari investasi inisial. Metode PI menghasilkan
index keuntungan PI dimana jika PI > 1 maka investasi dinyatakan layak dan
jika PI <1 maka investasi dinyatakan tidak layak.
Arus Kas Masuk
Informasi
tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai
dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Menurut Arthur, J. Keown, David F. Scott Jr,
Jhon D. Martin, J. William Petty (2001:678) Arus kas masuk netto (Net Inflow of
Cash) yaitu: sebagai hasil dari investasi baru tersebut yang sering
disebut “Net cash proceeds.”
Arus
kas terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Initial Cash Flow (Initial
Investment) untuk membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama
kali dijalankan. Contohnya rumah, mesin, pabrik., atau mobil. Cirinya terdapat
aktiva tetap dan cof.
2.
Operating Cash Flow Arus
kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan.. Cirinya terdapat aktiva lancar,
cif dan cof.
3.
Terminal Cash Flow Arus
kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa aktiva yang dibeli pada
saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cif.
Perencanaan Keuangan
Perencanaan
keuangan adalah proses untuk mencapai tujuan finansial Anda melalui manajemen
keuangan yang hati-hati. Tujuan finansial bisa berupa membeli rumah, menabung
untuk ibadah haji, pendidikan anak Anda atau merencanakan dana pensiun Anda termasuk
juga memiliki asuransi yang sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
· Drs. Lukman Syamsuddin,
M.A., Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta.: PT RajaGrafindo
Persada, 2007
· Prof. Dr. Dermawan Sjahrial,
M.M. Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta.:
Mitra Wacana Media, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar