Sabtu, 26 November 2016

Akuntansi dan Laporan Keuangan

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
RIFA HANA ZAIMAH
26216366
IT-022234

Assalamualaikum Wr.Wb
            Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” yang bertemakan “Akuntansi dan Laporan Keuangan” bertujuan untuk dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.
            Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui definisi, fungsi, pihak-pihak yang berkepentingan, prinsip, pengertian laporan keuangan, isi laporan keuangan, bentuk neraca, laporan laba dan rugi, dan tujuan laporan keuangan. Metode makalah ini dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari internet. Berdasarkan hasil pencarian akuntansi dan laporan keuangan dari berbagai sumber diinternet.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Akuntansi dan Laporan Keuangan

Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pihak-Pihak yang Berkepentingan
1.    Pihak Intern
Adalah pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian (coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.
2.    Pihak Ekstern
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.
1)    Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2)    Calon Investor
Bagi calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di perusahaan tersebut atau tidak.
3.    Kreditor
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.
4.    Calon Kreditor
Bagi calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak
5.    Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6.    Karyawan perusahaan yang bersangkutan
Informasi akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial karyawan.
Prinsip Akuntansi
1.    Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah motor, kita ditawari harga Rp 15.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli motor tersebut dengan harga Rp 14.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan motor kita adalah Rp 14.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 14.950.000,00.
2.    Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3.    Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4.    Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5.    Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
Pengertian Laporan Keuangan dan Isi Laporan Keuangan
            Laporan keuangan adalah laporan yang digunakan untuk mengetahui keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca.
            Hampir sama dengan perusahaan jasa, perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui keadaan perusahaannya. Jenis laporan sebetulnya sama hanya berbeda pada unsur – unsur yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi adalah pada perusahaan perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan perseorangan, kita memakai laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.

Isi Laporan Keuangan
1.    Neraca
4.    Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
5.    Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Neraca
Neraca adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
1.    Harta (aktiva)
2.    Utang (kewajiban)
3.    Modal (ekuitas)
Bentuk Neraca :
1.    Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit. Tabel neraca ini mirip dengan Model Jurnal Umum. Berikut bentuk jelasnya :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfXpjS0FqthsjmOnB9afA4YEIygTrM_9BoBmr86oDA6_E1JGhPQ9Aykn8RnbuLwLOxS3onsa7vA_yMKwrlR3V-1Tof7jLQc02QOK6QID5zgnh2yjqW8Wzw65S4-FxBABr0cIiX2zmUCv4/s1600/Neraca-Laporan-Keuangan-Bentuk-Staffel.jpg


2.    Neraca Bentuk Scontro
Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang memisahkan antara Aktiva dan Vasiva pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau model dan bentuknya seperti ini :

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHUt8nEV_cVC3bpDnXSLtyW-blvAkf9Lf0t-auR1FYeW9hTcNn06bdj0mnEodnPjBGyqyto0c3c-mmpHb7Esz36AjGb84EfYmCxPR79PnvgaAy4Ib802t_h5FEGPrX5mEmsYidp94-YmM/s1600/Neraca-Perusahaan-Jasa.jpg

Laporan Laba Rugi
            Laporan laba rugi yaitu laporan keuangan yang menilai kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode akuntansi baik perbulan maupun pertahun. Dalam laporan laba rugi ini menyajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) suatu perusahaan selama periode waktu tertentu serta  dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.

Rumusan laba rugi :
·         Profit (laba)  = pendapatan (revenue) > biaya (expenses)
·         Losses (rugi) = pendapatan (revenue) <  biaya (expenses)

Bentuk Laporan Laba Rugi :
1.    Single Step
Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifxmpOMY8IJYgCDFztZWdHSZp5t_TcA4J31BFrjZf9ghmd_bfMxDSBk9IdlVYFW2krH6FshFMzcm9DEkXJJ64Kf_lnU90Jb_KPkq6M1LLLpVvPtQej6Cr4ovfK6XGLm9QglZMj1kVJ07I/s1600/laporan+laba+rugi+single+step.gif

2.    Multi Step
Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy8zRCEyj90uHvNRI48OnF5oD1rLquEi3qsA-x_Y6qE4nlEu_DZGgX-QNXJacN2j3a0C3e6-Nv4baDpGI92FxweCaonoYJ0PM30lrviJpn0h1olDaGdShFUnltayLOs32iGffiDELp1rM/s1600/akt102_09.gif

Tujuan Laporan Keuangan
            Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship)  atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
            Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1.    Aktiva
2.    Kewajiban
3.    Ekuitas
4.    Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5.    Arus kas
Informasi di atas tersebut beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Rangkuman
            Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
 Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1.    Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
2.    Para pengelola perusahaan
3.    Para pegawai / karyawan perusahaan
4.    Para investor
5.    Para kreditor
6.    Pemerintah
7.    Rekanan perusahaan

Prinsip-prinsip Akuntansi (Accounting Principles) adalah aturan pengambilan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Laporan perubahan ekuitas
·  Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
·       Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Bentuk Neraca:
1.    Bentuk Staffel (bentuk T)
2.    Bentuk scontro (bentuk laporan) Aktiva . Pasiva . Aktiva . Pasiva 

Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian darilaporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar