AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN
RIFA HANA ZAIMAH
26216366
IT-022234
Assalamualaikum Wr.Wb
Tulisan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” yang bertemakan “Akuntansi
dan Laporan Keuangan” bertujuan untuk dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.
Tujuan dibuatnya
makalah ini adalah untuk mengetahui definisi, fungsi, pihak-pihak yang
berkepentingan, prinsip, pengertian laporan keuangan, isi laporan keuangan,
bentuk neraca, laporan laba dan rugi, dan tujuan laporan keuangan. Metode
makalah ini dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari
internet. Berdasarkan hasil pencarian akuntansi dan laporan keuangan dari
berbagai sumber diinternet.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Akuntansi
dan Laporan Keuangan
Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah
suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan
data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk
pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama
akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan
akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan
ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak
manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Pihak-Pihak yang
Berkepentingan
1.
Pihak Intern
Adalah
pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan informasi
keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian
(coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.
2. Pihak
Ekstern
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi keuangan perusahaan tersebut.
1)
Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2)
Calon Investor
Bagi
calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan
dalam rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya
di perusahaan tersebut atau tidak.
3. Kreditor
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik pinjamannya.
4. Calon
Kreditor
Bagi
calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai
bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan
apakah perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak
5. Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6. Karyawan
perusahaan yang bersangkutan
Informasi
akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang
bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat
berguna untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan
jaminan sosial karyawan.
Prinsip Akuntansi
1.
Prinsip Biaya Historis (Historical
Cost Principle)
Prinsip
ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah motor, kita
ditawari harga Rp 15.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita
membeli motor tersebut dengan harga Rp 14.950.000,00. Dari kondisi di atas yang
menjadi harga perolehan motor kita adalah Rp 14.950.000,00, sehingga pada
pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 14.950.000,00.
2.
Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle)
Pendapatan
adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar
yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau
ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip
Mempertemukan (Matching Principle)
Yang
dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang
timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya
penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita
membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung
berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum
dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak
kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.
4. Prinsip
Konsistensi (Consistency Principle)
Metode
dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai
larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan
metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup
berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan
keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau
prinsip tersebut.
5. Prinsip
Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang
dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam
laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita
dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas
perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka
laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
Pengertian Laporan
Keuangan dan Isi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang
digunakan untuk mengetahui keadaan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
Laporan keuangan perusahaan jasa biasanya hanya menggunakan 3 jenis laporan
yaitu : laporan laba / rugi , laporan perubahan ekuitas / modal dan neraca.
Hampir sama dengan perusahaan jasa,
perusahaan dagang juga membutuhkan laporan keuangan untuk mengetahui keadaan
perusahaannya. Jenis laporan sebetulnya sama hanya berbeda pada unsur – unsur
yang masuk dalam laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaan yang terjadi
adalah pada perusahaan perseorangan dan perseroan, untuk perusahaan
perseorangan, kita memakai laporan perubahan ekuitas, sedangkan untuk
perusahaan kita menggunakan laporan laba ditahan.
Isi Laporan Keuangan
4. Laporan perubahan
posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan
arus dana
5.
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
Neraca
Neraca adalah suatu
bentuk laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan posisi
keuangan berupa harta, utang, dan modal pada suatu perusahaan untuk satu
periode akuntansi tertentu.
Unsur-unsur neraca:
Unsur-unsur neraca:
1.
Harta (aktiva)
2.
Utang (kewajiban)
3.
Modal (ekuitas)
Bentuk Neraca :
1. Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah bentuk
neraca yang disusun dengan menyusun kebawah dan melektakkan saldo pada bagian
samping dengan kolom debet kredit. Tabel neraca ini mirip dengan Model Jurnal
Umum. Berikut bentuk jelasnya :
2.
Neraca Bentuk Scontro
Neraca Bentuk Scontro adalah neraca
yang memisahkan antara Aktiva dan Vasiva pada posisi kanan dan kiri atau saling
sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau model dan bentuknya seperti ini :
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yaitu laporan
keuangan yang menilai kinerja keuangan suatu perusahaan selama periode
akuntansi baik perbulan maupun pertahun. Dalam laporan laba
rugi ini menyajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses)
serta laba atau rugi (profit/losses) suatu perusahaan selama periode
waktu tertentu serta dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan
dengan biaya untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya.
Rumusan
laba rugi :
·
Profit (laba) = pendapatan
(revenue) > biaya (expenses)
·
Losses (rugi) = pendapatan
(revenue) < biaya (expenses)
Bentuk Laporan Laba Rugi :
1. Single Step
Dalam bentuk single
step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan
pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian
disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan
jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini
banyak digunakan dalam perusahaan jasa.
2. Multi Step
Penyusunan laporan
laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok
pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai
dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini
banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.
Tujuan Laporan
Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship)
atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg
dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan
tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan
meliputi:
1.
Aktiva
2.
Kewajiban
3.
Ekuitas
4.
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5.
Arus kas
Informasi di atas
tersebut beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan
membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam
hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
Rangkuman
Akuntansi adalah suatu proses
mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan
serta tujuan lainnya.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi
keuangan suatu organisasi.
Adapun pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
2. Para pengelola perusahaan
3. Para pegawai / karyawan perusahaan
4. Para investor
5. Para kreditor
6. Pemerintah
7. Rekanan perusahaan
Prinsip-prinsip
Akuntansi (Accounting Principles) adalah aturan pengambilan keputusan umum,
yang diturunkan baik dari tujuan maupun konsep teoritis akuntansi, yang
mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan
adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi :
· Laporan perubahan
posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus
kas atau laporan arus
dana
· Catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan
Bentuk Neraca:
1.
Bentuk Staffel
(bentuk T)
2.
Bentuk scontro
(bentuk laporan) Aktiva . Pasiva . Aktiva . Pasiva
Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian darilaporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Untuk tujuan umum
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar