Sabtu, 26 November 2016

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS

RIFA HANA ZAIMAH
26216366
IT-022234

Assalamualaikum Wr.Wb
            Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “PENGANTAR BISNIS” yang bertemakan “Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis” bertujuan untuk dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.
            Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui Benturan dengan kepentingan masyarakat, Dorongan tanggung jawab social, Etika bisnis, dan Bentuk-bentuk tanggung jawab social suatu bisnis. Metode makalah ini dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari internet. Berdasarkan hasil pencarian tanggung jawab sosial suatu bisnis dari berbagai sumber diinternet.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Pengertian Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan komunitas lokal. Selain itu, Corporation Social Responsibility juga merupakan konsep bahwa organisasi dan perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.  Bentuk tanggung jawab yang ada disesuaikan dengan objeknya masing-masing.

Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
1.    Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, da
n otoriter.

Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan 
·         Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
·         Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
·         Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
·         Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
·         Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
2.    Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi.
3.    Penghematan energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahw
a sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut.
4.    Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
5.    Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
 
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
·         Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
·         Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
·         Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
·         Pelayanan purna jual yang lebih baik.                                                                   
·         Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen  daripada promosi semata.

Etika Bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam peruasahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
Perusahaan di tuntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
a.    Dorongan dari pihak luar : Lingkungan masyarakat
b.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri : sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur
·         Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui
·         Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
·         Hubungan antar bisnis Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan
·         Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor 
·         Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial.

Bentuk Tanggung Jawab Sosial
Berikut ini adalah uraian yang lebih mendetail mengenai bentuk tanggung jawab sosial yang wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan kepada masing-masing objek yang terkait.
1.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Konsumen
Dalam dunia perdagangan dan industri, kepuasan konsumen merupakan tanggung jawab yang paling utama. Kepuasaan konsumen ini dapat tercapai dengan cara:
1.    Memberikan harga sesuai dengan kualitas barang yang dijual, atau dengan kata lain, perusahaan berlaku jujur dan tidak melakukan penipuan dalam pemasaran produk.
2.    Produk yang dijual merupakan produk yang sehat dan tidak mengancam kesehatan konsumen.
3.    Memberikan garansi dan diskon yang sesuai pada produk yang dijual.

2.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Karyawan
Karyawan merupakan salah satu faktor penunjang terpenting dalam perusahaan. Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, keharmonisan antara pihak perusahaan dengan karyawan haruslah terjaga. Oleh karena itu, pihak perusahaan haruslah memperlakukan karyawan dengan baik sesuai dengan hak mereka. Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan pihak perusahaan kepada karyawan:
·         Memberikan gaji sesuai dengan jam kerja yang dihabiskan karyawan.
·         Memberikan asuransi kesehatan beserta tunjangan kepada karyawan.
·         Memberikan kenaikan gaji apabila terjadi laju inflasi di negara tempat perusahaan tersebut berdiri.

3.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemegang Saham
Pemegang saham juga merupakan faktor penunjang yang penting dalam berdiri dan berjalannya suatu perusahaan karena merekalah yang memberikan modal agar perusahaan tersebut dapat terus beroperasi. Pemegang saham mendapat keuntungan melalui deviden yang diterima pada saat pelaporan keuangan perusahaan di setiap tahunnya. Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan perusahaan kepada para pemegang saham:
·         Memberikan laporan keuangan secara jujur dan transparan.
·         Tidak menggelapkan laba perusahaan dan tidak mengurangi keuntungan para pemegang saham.

4.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan
Selain kepada manusia yang terlibat dalam berdiri dan berjalannya sebuah perusahaan, perusahaan juga mempunyai tanggung jawab kepada lingkungan yang ada di sekitar perusahaan tersebut. Tindakan perusahaan terhada lingkungan dapat dijadikan sebuah parameter baik atau tidaknya sebuah perusahaan. Tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan perusahaan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:
·         Membuang limbah perusahaan dengan metode yang baik dan benar serta tidak    mencemari lingkungan sekitar.
·         Melakukan rehabilitasi yang secara tidak sengaja rusak akibat kegiatan perusahaan. (misalnya perusahaan kertas yang dalam produksinya terus-menerus menebang pohon, mereka harus menanam ulang pohon tersebut dengan pohon baru yang lebih muda).

Semua  bentuk tanggung jawab tersebut harus dilakukan oleh sebuah perusahaan apabila mereka ingin dikenal sebagai perusahaan yang tidak hanya mengejar keuntungan pribadi, tapi juga dikenal sebagai perusahaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah
·         Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
·         Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan
·         Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menj
aga Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
·         Sistem Bapak Angkat – Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.

Tujuan Tanggung Jawab Sosial
1.    Agar perusahaan dapat mendasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma moral dan etika.
2.    Agar perusahaan meluncurkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan para penggunanya.
3.    Perusahaan menyediakan informasi dan melakukan promosi yang jujur dan faktual tentang produk yang dihasilkan.
4.    Agar perusahaan memberikan informasi mengenai komposisi, takaran manfaat, tanggal kadaluwarsa produk, kemungkinan efek samping, cara penggunaan yang tepat, kuantitas, mutu, dan harga dalam kemasan produknya untuk memungkin konsumen mengambil keputusan rasional dalam mempergunakan suatu produk.
5.    Agar perusahaan memperhatikan keselamatan dan keamanan konsumen ketika menggunakan produk tersebut.


Penerapan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial perusahaan sering didefinisikan secara sempit sebagai akibat belum tersosialisasinya standar baku bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan masih anggap sebagai suatu kosmetik belaka untuk menaikkan pamor perusahaan atau menjaga reputasi perusahaan di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial berarti sudah melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah perusahaan.

Penerapan dan isu tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini baru dilakukan diantaranya adalah :
1.    Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk globalisasi dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak ketiga (distributor, buyer, client, dan shareholder) yang menjadi bagian atau mitra kerja dari perusahaan lokal. Mereka dapat menetapkan suatu kondisi yang harus diikuti oleh perusahaan lokal dalam memenuhi tanggung jawab sosialnya. Kondisinya ini biasanya dialami oleh perusahaan yang berada di negara miskin dan berkembang dimana memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada investor dari negara maju.
2.    Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi tanggung jawab    sosial adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha ekplorasi alam (tambang, minyak, hutan). Perusahan tambang lebih mendapatkan perhatian dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan non tambang (terutama LSM). Perusahaan tersebut diwajibkan untuk melakukan penyeimbangan sebagai dampak dari eksplorasi yang dilakukan seperti melakukan reklamasi alam, reboisasi, mendukung pencinta alam, berpartisipasi dalam pengolahan limpah dan sebagainya.
3.    Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah pemberian   fasilitas kepada para pekerja atau buruh. tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para buruh didasarkan sebagai suatu negosiasi antara manajemen dengan para buruh.
4.    Bentuk lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian sumbangan,  hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum. Musibah, bencana, atau malapetaka yang terjadi dapat dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang membentuk citra dan reputasi baik di mata masyarakat.

Kritik terhadap Tanggung jawab sosial perusahaan
1.    Perspektif tanggung jawab sosial perusahaan sering dijadikan atribut bagi perusahan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan caranya mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat, asosiasi, dan pemerintah. Seperti perusahaan tambang, perusahan kayu, perusahaan pengelola hasil bumi, dan sejenisnya. Dampak yang ditimbulkan perusahan tidak seimbang dengan usaha untuk merehabilitasi alam.
2.    Untuk bisnis tertentu, tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijadikan perisai sebagai penetralisir dampak dari bisnis yang dijalankan sekalipun bertentangan, misalkan perusahaan rokok sebagai sponsor event olah raga. Sekalipun masyarakat mengetahui bahayanya rokok di lain pihak masyarakat membutuhkan olahraga dan panitia event memerlukan sponsor.
3.    Ada kalanya tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi bumerang bagi perusahaan itu sendiri walaupun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Misalkan yang terjadi pada perusahaan fast food Mc Donal, pada awalnya tanggung jawab sosial perusahaan disosialisasikan secara menyeluruh kepada dunia mengenai keterlibatan Mc Donal dalam memperhatikan anak-anak, pendidikan dan kehidupan sosial di masyarakat. Tetapi Mc Donal justru menuai demo dari para pencinta binatang karena dianggap pembunuh ayam yang kejam, iklan yang menyesatkan, dan praktek bisnis yang tidak sehat.
4.    Bagi perusahaan investor dari negara maju, adanya regulasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yang ketat dapat menjadi alternative untuk berpindah ke negara yang memiliki regulasi tanggung jawab sosialnya lebih longgar. Dilema ini yang dihadapi oleh negara miskin dan berkembang, jika terlalu ketat maka otomatis investor akan mengurungkan niatnya berinvestasi tetapi sebaliknya jika terlalu longgar akan merugikan rakyat dan lingkungan alam.
  
Perusahaan yang berhasil dalam penerapan tanggung jawab sosial jumlahnya relatif sedikit karena mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder harus diuji melalui waktu. Komitmen dan konsistensi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial akan terlihat hasilnya secara bertahap bukan secara instan. Best practice perusahaan yang berhasil adalah The Body Shop, justru karena berfokus kepada kepentingan public, kekerasan dalam keluarga, kesehatan ibu dan anak, bencana alam, dan kegiatan sosial lainnya, perusahan ini sukses merebut perhatian dari para pelangganannya.

Mencari Bentuk Ideal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. 
Bagaimana mencari format ideal tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat diperoleh mutual benefitantara perusahan dengan stakeholdernya?. Untuk mendapatkan format ideal tanggung jawab sosial perusahaan, beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Perusahan harus melakukan gap analisis antara apa yang ideal harus dilakukan dengan apa yang telah dilakukan (existing) saat ini. Hasil dari gap analisis ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mendapatkan solusi yang benar-benar dibutuhkan sehingga kehadiran perusahaan tersebut memberikan dampak positif bagi stakeholder.
2.    Konsistensi dalam menjalankan komitmen harus menjadi bagian dan gaya hidup dari semua level manajemen perusahaan. Oleh karenanya tanggung jawab sosial perusahaan harus menjadi bagian dalam strategic planperusahaan mulai di mulai dari penentuan visi, misi, strategi, core belief, core value, program, penyusunan anggaran sampai kepada evaluasi. Tujuan dengan adanya strategic plan ini adalah untuk menjaga kesinambungan perusahaan di masa yang akan datang. Di dalam strategic plan faktor tanggung jawab sosial harus menjadi bagian dari road map perusahaan dalam rangka mencapai good corporate governance (GCG). Untuk mengevalusi penerapan strategic plan ini diperlukan tool yang dapat menjadi dashboard perusahaan di dalam menilai kinerja yang dihasilkan. Tool yang digunakan dapat berupa metode balanced scorecard atau hanya penerapan key performance indicator disetiap objektif yang ingin dicapai.
3.    Sudah saatnya tanggung jawab sosial perusahaan dikelola oleh suatu divisi tersendiri secara professional sehingga pertanggungajawaban terhadap manajemen dan stakeholder dapat transparan dan terukur kinerjanya. Divisi ini diberikan otoritas untuk dapat memutuskan secara cepat dan tuntas semua perkara (isu) yang berhubungan dengan para stakeholder. Divisi ini harus dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah sebagai regulator, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi yang berhubungan, dan masyarakat sehingga keputusan yang diambil dapat mengakomodir semua kepentingan. Dalam prakteknya staff dari divisi ini dapat diisi oleh personal dari berbagai perwakilan yang ada di stakeholder
4.    Idealnya, pemerintah juga harus memiliki department yang berfokus untuk menagani regulasi tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat menjadi mediator dan fasilitator bagi semua pihak yang berkepentingan. Fungsi lainnya dari department ini adalah sebagai auditor yang memberikan rangking dalam periode tertentu bagi semua perusahaan sesuai dengan bidang dan kelasnya, dengan adanya ranking ini memicu perusahaan untuk serius menangani masalah tanggung jawab sosial perusahaan. Departemen ini harus juga melibatkan institusi pendidikan dan akademisi untuk menjaga transparansi dalam proses audit.
5.    Pada era teknologi saat ini, peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi keharusan bukan lagi sebagai pendukung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan TIK semaksimal mungkin untuk menciptakan proses yang efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalkan dengan menggunakan softwareinternetportal, dan teleconferencesebagai alat komunikasi dengan stakeholder yang terintegrasi dengan proses bisnis yang ada dalam perusahaan.


RANGKUMAN

Tanggung jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan komunitas lokal.

Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
1.    Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
 
·         Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
·         Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
·         Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
2.    Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
3.    Penghematan energi
4.    Partisipasi pembangunan bangsa
5.    Gerakan Konsumerisme
 
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
·         Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
·         Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
·         Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.

Etika Bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam peruasahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis:
a.    Dorongan dari pihak luar : Lingkungan masyarakat
b.    Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri : sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur
·         Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui
·         Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian (termination).
·         Hubungan antar bisnis Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan

Bentuk Tanggung Jawab Sosial
Berikut ini adalah uraian yang lebih mendetail mengenai bentuk tanggung jawab sosial yang wajib dilakukan oleh sebuah perusahaan kepada masing-masing objek yang terkait.
1.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Konsumen
Kepuasaan konsumen ini dapat tercapai dengan cara:
1.    Memberikan harga sesuai dengan kualitas barang yang dijual, atau dengan kata lain, perusahaan berlaku jujur dan tidak melakukan penipuan dalam pemasaran produk.
2.    Produk yang dijual merupakan produk yang sehat dan tidak mengancam kesehatan konsumen.
3.    Memberikan garansi dan diskon yang sesuai pada produk yang dijual.

2.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Karyawan
Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan pihak perusahaan kepada karyawan:
·         Memberikan gaji sesuai dengan jam kerja yang dihabiskan karyawan.
·         Memberikan asuransi kesehatan beserta tunjangan kepada karyawan.
·         Memberikan kenaikan gaji apabila terjadi laju inflasi di negara tempat perusahaan tersebut berdiri.

3.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemegang Saham
Pemegang saham juga merupakan faktor penunjang yang penting dalam berdiri dan berjalannya suatu perusahaan karena merekalah yang memberikan modal agar perusahaan tersebut dapat terus beroperasi. Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan perusahaan kepada para pemegang saham:
·         Memberikan laporan keuangan secara jujur dan transparan.
·         Tidak menggelapkan laba perusahaan dan tidak mengurangi keuntungan para pemegang saham.

4.    Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan
Tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan perusahaan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:
·         Membuang limbah perusahaan dengan metode yang baik dan benar serta tidak    mencemari lingkungan sekitar.
·         Melakukan rehabilitasi yang secara tidak sengaja rusak akibat kegiatan perusahaan. (misalnya perusahaan kertas yang dalam produksinya terus-menerus menebang pohon, mereka harus menanam ulang pohon tersebut dengan pohon baru yang lebih muda).

Semua  bentuk tanggung jawab tersebut harus dilakukan oleh sebuah perusahaan apabila mereka ingin dikenal sebagai perusahaan yang tidak hanya mengejar keuntungan pribadi, tapi juga dikenal sebagai perusahaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah
·         Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
·         Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan
·         Penerapan Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menj
aga Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat.
·         Sistem Bapak Angkat – Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.

Tujuan Tanggung Jawab Sosial
1.    Agar perusahaan dapat mendasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma moral dan etika.
2.    Agar perusahaan meluncurkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan para penggunanya.
3.    Perusahaan menyediakan informasi dan melakukan promosi yang jujur dan faktual tentang produk yang dihasilkan.

Penerapan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial perusahaan sering didefinisikan secara sempit sebagai akibat belum tersosialisasinya standar baku bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan masih anggap sebagai suatu kosmetik belaka untuk menaikkan pamor perusahaan atau menjaga reputasi perusahaan di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial berarti sudah melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah perusahaan.

Penerapan dan isu tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini baru dilakukan diantaranya adalah :
1.    Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan.
2.    Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi tanggung jawab    sosial adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha ekplorasi alam (tambang, minyak, hutan).
3.    Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah pemberian   fasilitas kepada para pekerja atau buruh. tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para buruh didasarkan sebagai suatu negosiasi antara manajemen dengan para buruh.
4.    Bentuk lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian sumbangan,  hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum.

Kritik terhadap Tanggung jawab sosial perusahaan
1.    Perspektif tanggung jawab sosial perusahaan sering dijadikan atribut bagi perusahan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan caranya mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh masyarakat, asosiasi, dan pemerintah.
2.    Untuk bisnis tertentu, tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijadikan perisai sebagai penetralisir dampak dari bisnis yang dijalankan sekalipun bertentangan, misalkan perusahaan rokok sebagai sponsor event olah raga.
3.    Ada kalanya tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi bumerang bagi perusahaan itu sendiri walaupun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
4.    Bagi perusahaan investor dari negara maju, adanya regulasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan yang ketat dapat menjadi alternative untuk berpindah ke negara yang memiliki regulasi tanggung jawab sosialnya lebih longgar
  
Perusahaan yang berhasil dalam penerapan tanggung jawab sosial jumlahnya relatif sedikit karena mendapatkan kepercayaan dari para stakeholder harus diuji melalui waktu. Komitmen dan konsistensi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosial akan terlihat hasilnya secara bertahap bukan secara instan. Best practice perusahaan yang berhasil adalah The Body Shop, justru karena berfokus kepada kepentingan public, kekerasan dalam keluarga, kesehatan ibu dan anak, bencana alam, dan kegiatan sosial lainnya, perusahan ini sukses merebut perhatian dari para pelangganannya.

Mencari Bentuk Ideal Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. 
Bagaimana mencari format ideal tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat diperoleh mutual benefitantara perusahan dengan stakeholdernya? beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Perusahan harus melakukan gap analisis antara apa yang ideal harus dilakukan dengan apa yang telah dilakukan (existing) saat ini.
2.    Konsistensi dalam menjalankan komitmen harus menjadi bagian dan gaya hidup dari semua level manajemen perusahaan.
3.    Sudah saatnya tanggung jawab sosial perusahaan dikelola oleh suatu divisi tersendiri secara professional sehingga pertanggungajawaban terhadap manajemen dan stakeholder dapat transparan dan terukur kinerjanya.
4.    Idealnya, pemerintah juga harus memiliki department yang berfokus untuk menagani regulasi tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat menjadi mediator dan fasilitator bagi semua pihak yang berkepentingan.
5.   Pada era teknologi saat ini, peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi keharusan bukan lagi sebagai pendukung perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan TIK semaksimal mungkin untuk menciptakan proses yang efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Daftar Pustaka
·         Alma, Buchory. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung : Alfabeta
·         Gitosudarmo, Indriyo. 1992. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : BPFE
·         Hariri, Afwan. 2011. Pengantar Bisnis. Malang : Universitas Negeri Malang
·         Griffin, W. Ricky dan Ronald J. Ebert. 2006.Bisnis edisi Kedelapan.
·         Sukirno, Sadono. 2012. Pengantar Bisnis.
·         Sunarto, 2003. Pengantar Bisnis. Yogyakarta : Penerbit AMUS.
·         Sulistyo. 2012. Kerusuhan Tiaka Jelas Pelanggaran Ham. (Online).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar