Jumat, 21 Oktober 2016

Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

rIFA hANA ZAIMAH
26216366
IT-022234

Assalammualaikum wr.wb

     Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah "PENGANTAR BISNIS" yang bertemakan "PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN" bertujuan untuk dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.

     Banyak orang yang bertanya-tanya tentang Apa sih itu perusahaan? Bagaimana sih tempat kedudukan dan letak perusahan? Apa sih bedanya perusahaan dan lembaga sosial? Apa aja sih macam lingkungan perusahaan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan? Pendekatan yang seperti apa yang bisa diliat dari sisi bisnis dan lingkungan? untuk lebih jelasnya penulis akan membahas semuanya di bawah ini. 

1.    Pengertian Perusahaan
  Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk kegiatan melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan manusia. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Namun, tidak juga kegiatan produksi yang tujuannya mencari laba, seperti yayasan sosial, keagamaan dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.

2.    Tempat kedudukan dan letak perusahaan
 Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan, ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik dalam kaitannya dengan efisiensi biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan perusahaan harus diputuskan dengan hati-hati atas dasar fakta yang lengkap, ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek teknis, rencana di masa depan dalam perluasan pabrik, diversifikan produksi, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan dan perluasan bahan baku dan sebagainya.

a.  Tempat kedudukan perusahaan
 Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan. Kantor kedudukan perusahaan umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

b.   Letak perusahaan
   Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor yang mempengaruhi biaya adalah:

  • Harga bahan mentah
  • Tingkat upah buruh
  • Tanah
  • Pajak
  • Tingkat bunga
  • Biaya alat produksi tahan lama
  • Biaya atas jasa pihak ketiga
3.    Perusahaan dan lembaga sosial
 a. Perusahaan
 Perusahaan adalah suatu kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat yang bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai yujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.
Fungsi perusahaan:
1)  Fungsi operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi administrasi, teknologi informasi, transformasi dan komunikasi, pelayanan umum dan UU dan fungsi operasi penunjang.
2)  Fungsi manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian. Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancar, terkoordinasi, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan.

b.   Lembaga sosial
      Lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan adalah jenis lembaga yang
    mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar
    manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan
    mendapatkan keteraturan hidup.
    Fungsi lembaga sosial:
1)  Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama kebutuhan pokok
2)  Menjaga keutuhan dari masyarakat
3)  Paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah laku anggotanya.

     Dengan demikian, yang membedakan perusahaan dengan lembaga sosial terletak pada penekanan/prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsugan hidup dan tanggung jawab sosial. Lembaga sosial lebih menekankan prioritasnya pada tanggung jawab sosial. Sebaliknya, perusahaan berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan.

4.  Berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahaan
    Perusahaan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya untuk menjalin hubungan baik. Interaksi dengan lingkungan merupakan faktor pendukung untuk memajukan dan mencapai tujuan perusahaan. Karena perusahaan dengan keadaan sekitar saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan perusahaan memberikan dampak yang baik untuk membantu perkembangan perusahaan dan buruk bagi perusahaan harus segera dihindari atau diatasi oleh perusahaan.

    Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dengan mudah oleh perusahaan lain yang dapat beradaptasi dan membaur dengan perusahaan. Lingkungan perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu:
1)  Lingkungan internal
Lingkungan internal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi barang dan jasa suatu perusahaan dan mempengaruhi hasil produksi.
Faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi yaitu :

  • Tenaga kerja
  • Modal
  • Sumber daya alam
  • Teknologi
2)  Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal adalah faktor yang tidak memberikan pengaruh langsung terhadap kegiatan yang ada di perusahaan. Lingkungan ekternal dibagi menjadi 2 yaitu :
a.  Lingkungan eksternal makro
     Lingkungan yang tidak langsung mempengaruhi perusahaan terutama dalam
     bidang kegiatan usaha. Contoh : keadaan alam, politik dan hankam, pendidikan
     dan kebudayaan, kependudukan, dan hubungan internasional.
b.  Lingkungan eksternal mikro
Lingkungan eksternal yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha dalam perusahaan. Contoh : Supplier, perantara, teknologi, pasar dll.

 Lingkungan seperti yang menyangkut bidang perekonomian mempengaruhi perusahaan. Lingkungan ekonomi berpengaruh erat dengan pasar dalam kegiatan jual beli barang dagang maupun jasa. Bidang politik, hukum, dan hankam juga mempengaruhi perusahaan untuk membantu mengatur kegiatan perusahaan.

5.  Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
     Hubungan bisnis dengan lingkungan kaitannya sangat kuat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari persaingan bisnis. Pada mulanya telah dilakukan secara tradisiobal yaitu mereka beranggapan bahwa bisnis yang merupakan hal yang terpenting dan menduduki titik sentral, sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnis. Pandangan tradisional disebut dengan berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu cocok dengan kondisi saat itu, dimana keadaannya disebut “Seller’s Market” artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

    Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “Buyer’s Market” atau “Pasar Pembeli” arrtinya keadaan dimana pembeli yang menentukan semuanya dan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “Pembeli adalah Raja”, dalam hal siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat faktor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan faktor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilingi untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “Pendekatan yang berorientasi konsumen”

KESIMPULAN

     Jadi, saat ingin membangun sebuah perusahaan kita wajib mengambil keputusan bisnis apa yang akan kita jalankan. Agar kita tidak salah dalam memilih bisnis kita perlu melakukan survei dan pendekatan terhadap lingkungan sekitar. Bisnis apa yang belum ada sehingga kita dapat menjalankannya dan tidak banyak bersaing dengan bisnis-bisnis yang sudah ada sebelumnya. Dan tentunya kita dapat meraih keuntunngan yang lumayan besar karena pendekatan tersebut.
     Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
     Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

DAFTAR PUSTAKA

Rachmadi Usman, 2000. Hukum Ekonomi dalam Dinamika. Yang Menerbitkan Djambatan : Jakarta.
Buku dalam Penulisan Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan, Perusahaan dan Lembaga Sosial
M. Fuad Christin H & Nurlela Sugiarto Paulus, Y.E.F. Pengantar Bisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar