Manajemen
produksi
RIFA HANA ZAIMAH
26216366
IT-022234
Assalammualaikum wr.wb
Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
"PENGANTAR BISNIS" yang bertemakan "MANAJEMEN PRODUKSI"
bertujuan untuk dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi
penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.
Banyak orang yang bertanya-tanya tentang Bagaimana perkembangan manajemen
produksi? Apa pengertian dari manajemen produksi? Apa pengertian dari produksi?
Bagimana proses produksi? Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam manajemen
produksi? Bagimana ruang lingkup manajemen produksi? Apa saja fungsi dan sistem
produksi dan operasi? Dan dimana lokasi dan lay out pabrik? untuk lebih
jelasnya penulis akan membahas semuanya di bawah ini.
1.
Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
·
Adanya
pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar
produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan
azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan
kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi
sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
·
Revolusi
Industri
Revolusi
Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin.Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat
dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,
sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi
terdesak. Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1)
Bertambahnya
penggunaan mesin
2)
Efisiensi
produksi batu bara, besi, dan baja,
3)
Pembangunan
jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4)
Meluasnya sistem
perbankan dan perkreditan.
5)
Industialisasi
ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan
pemasaran.
Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan
memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai
berikut :
1) Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang
berlaku
2) Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran
dan analisis ilmiah
3) Pelatihan pekerja dengan metode baru
4) Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas
proses kerja.
2.
Manajemen Produksi
Manajemen
produksi adalah merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan
sumber daya dana serta bahan secara efektif danefisien, untuk menciptakan dan
menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Banyak upaya yang
dilakukan dalam manajemen produksi terkait dengan tujuan untuk meningkatkan
produktivitas. Dalam peningkatan produktivitas didapatkan dua masalah penting
yaitu :
1) Produktivitas akan meningkt jika terdapt pernbaikan
kondisi kerja
2) Beberapa peningkatan produktivitas tidak dapat
membantu organisasi secarakeseluruhn, karena hasilnya terkait dengan perbaikan
pada bidang tertentu,sedangkan bidang lainnya tidak terpengaruh
3.
Pengertian Produksi
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah
nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan
yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu
barang atau mungkin jasa. untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu
saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi,
berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus
perlu difikirkan, kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena
pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan
penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan
dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang
paling pokok adalah berupa orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik
bahan baku maupun bahan pembantu dan metode. Pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi yaitu dimana ada Definisi Manajemen Oprasional.
Manajemen Oprasinal di sini adalah :
1) bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa
dalam organisasi.
2) studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi
operasi.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
1) Fungsi : manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola
departemen atau fungsi. Dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa.
2) Sistem : mengacu pada sistem transformasi yang
memproduksi barang dan jasa.
3) Keputusan : menyatakan pengambilan keputusan sebagai
unsur penting dalam manajemen Oprasional.
4.
Proses Produksi
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan
suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses
produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang
bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu: Proses Operasi /
Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam
memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam
proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses
operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian
komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan
pelanggan yang dibutuhkan.
1) Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
·
Proses analitis: proses produksi
yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk
jadi.
·
Produksi sintetis : proses
produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu
barang jadi.
2) Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
3) Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen
dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa
transportasi.
4) Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen
dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa.
Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses
perbankannya.
Dapat pula ditinjau dalam segi:
1) Kelangsungan hidup
a. Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2) Teknik
a. Proses Ekstraktif :Proses pengambilan langsung dari alam
seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b. Proses Analitis: Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak
mentah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk seperti alat-alat
rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti
bahan-bahan kimia.
e. Proses perakitan, contoh perusahaan televisi, perusahaan
industry mobil dan motor.
f.
Proses penciptaan
jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
5.
Pengambilan Keputusan
Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan
menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu
:
1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6.
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen
produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai dari analisis
dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi.
Penambahan
dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi :
1) Seleksi dan desain hasil
produksi
Kegiatan
produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara
efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2) Seleksi dan perancangan proses
serta peralatan
Setelah
dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah
menentukan jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya
3) Pemilihan lokasi perusahaan
serta unit produksi
Dalam
pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya
pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4) Rancangan tata letak (lay-out)
dan arus kerja atau proses
Rancangan
tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja ,
optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang terjadi
karena pergerakan dalam proses.
5) Rancangan tugas
Rancangan
tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering, dalam
rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6) Strategi produksi dan operasi
serta pemilihan kualitas
Dalam
strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan
tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima
bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.
7.
Fungsi Dan Sistem Produksi dan Operasi
Manajer produksi dan operasi membuat
keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem
transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang
penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu
fungsi, sistem dan keputusan.
1. Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa
manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau
fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah
produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan
barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran
dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan
dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
2. Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan
perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian
sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang
lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan
operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan.
Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana
terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
3. Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang
terpenting di dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan
keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal
pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi
dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas,
persediaan, tenaga kerja dan mutu
8.
Lokasi dan Lay
Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi
kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan
lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik. Tujuannya adalah agar perusahaan
dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi
memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan
dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
1. Lingkungan masyarakat.
2. Kedekatan dengan pasar.
3. Tenaga kerja.
4. Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
5. Fasilitas dan biaya transportasi.
6. Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
1. Harga tanah.
2. Dominasi masyarakat.
3. Peraturan tenaga kerja.
4. Rencana tata ruang.
5. Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
6. Tingkat pajak.
7. Cuaca atau iklim.
8. Keamanan
9. Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi
berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing
perusahaan. Misalnya :
·
Dekat dengan pasar
·
Dekat dengan sumber bahan baku
saja
·
Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
·
Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
·
Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga
perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
·
Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana
jalan dan saran transportasi belum dibangun.
·
Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemilihan Lokasi Pabrik
·
Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
·
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk
menentukan lokasi pabrik.
·
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang
menguntungkan.
9.
Kesimpulan
Perkembangan
manajemen Produksi berkembang pesat karena beberapa faktor yaitu :
1. Adanya pembagian kerja dan
spesialisasi
2. Revolusi industry
3. Perkembangan IPTEK
4. Perkembangan ilmu dan metode
ilmiah serta hubungan antar manusia manusia
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang
dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang
lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan
menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan
faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills.
Proses produksi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Kelangsungan hidup :
a.
produksi terus-menerus
b.
produksi terputus-putus
2.
Teknik :
a.
Proses Ekstraktif
b.
Proses Analitis
c.
Proses Pengubahan
d.
Proses Sintetis
Dilihat dari kondisi keputusan
yang harus diambil, dibedakan menjadi
1.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.
Bidang produksi mempunyai lima
tanggung jawab yaitu:
1.
Proses
2.
Kapasitas
3.
Persediaan
4.
Tenaga kerja
5.
Mutu/kualitas
Pemilihan lokasi pabrik
merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam
persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus
mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar
perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.
10. Daftar Pustaka
Buku pengantar bisnis universitas of indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar