Sabtu, 29 Oktober 2016

MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi

RIFA HANA ZAIMAH
26216366
IT-022234
      
Assalammualaikum wr.wb
     Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah "PENGANTAR BISNIS" yang bertemakan "MANAJEMEN PRODUKSI" bertujuan untuk dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penulis serta bermanfaat bagi dunia perusahaan.

   Banyak orang yang bertanya-tanya tentang Bagaimana perkembangan manajemen produksi? Apa pengertian dari manajemen produksi? Apa pengertian dari produksi? Bagimana proses produksi? Bagaimana cara pengambilan keputusan dalam manajemen produksi? Bagimana ruang lingkup manajemen produksi? Apa saja fungsi dan sistem produksi dan operasi? Dan dimana lokasi dan lay out pabrik? untuk lebih jelasnya penulis akan membahas semuanya di bawah ini.
1.   Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
·         Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
·         Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya, sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak. Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1)    Bertambahnya penggunaan mesin
2)    Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3)    Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4)    Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
5)    Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1)    Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2)    Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3)    Pelatihan pekerja dengan metode baru
4)    Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

2.   Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif danefisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa. Banyak upaya yang dilakukan dalam manajemen produksi terkait dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas. Dalam peningkatan produktivitas didapatkan dua masalah penting yaitu :
1)    Produktivitas akan meningkt jika terdapt pernbaikan kondisi kerja
2)    Beberapa peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secarakeseluruhn, karena hasilnya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu,sedangkan bidang lainnya tidak terpengaruh

3.    Pengertian Produksi
Produksi adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. untuk melaksanakan kegiatan produksi tersebut tentu saja perlu dibuat suatu perencanaan yang menyangkut apa yang akan diproduksi, berapa anggarannya dan bagaimana pengendalian / pengawasannya. Bahkan harus perlu difikirkan, kemana hasil produksi akan didistribusikan, karena pendistribusian dalam bentuk penjualan hasil produksi pada akhirnya merupakan penunjang untuk kelanjutan produksi. Pada hakikatnya kegiatan produksi akan dapat dilaksanakan bila tersedia faktor-faktor produksi, antara lain yang paling pokok adalah berupa orang / tenaga kerja, uang / dana, bahan-bahan baik bahan baku maupun bahan pembantu dan metode. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi yaitu dimana ada Definisi Manajemen Oprasional.
Manajemen Oprasinal di sini adalah : 
1)    bertanggung jawab untuk memproduksi barang dan jasa dalam organisasi.
2)    studi tentang pengambilan keputusan dalam fungsi operasi.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
1)    Fungsi : manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi. Dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa.
2)    Sistem : mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang dan jasa.
3)    Keputusan : menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen Oprasional.

4.    Proses Produksi
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.

Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu: Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.

Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
1)    Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
·         Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
·         Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
2)    Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan
Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
3)    Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
4)    Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran  giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Dapat pula ditinjau dalam segi:
1)    Kelangsungan hidup
a.    Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
b.    Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
2)    Teknik
a.    Proses Ekstraktif  :Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b.    Proses Analitis: Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c.    Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d.    Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.
e.    Proses perakitan, contoh perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
f.     Proses penciptaan jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.

5.    Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1.    Proses
2.    Kapasitas
3.    Persediaan
4.    Tenaga Kerja
5.    Mutu/Kualitas

6.    Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi.
Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi  meliputi :
1)    Seleksi dan desain hasil produksi
Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2)    Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
Setelah dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya
3)    Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4)    Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja , optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
5)    Rancangan tugas
Rancangan tugas harus  merupakan kesatuan dari human engineering, dalam rangka  menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6)    Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas
Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.

7.    Fungsi Dan Sistem Produksi dan Operasi
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan.
1.    Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
2.    Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
3.    Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu

8.    Lokasi dan Lay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik. Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
1.    Lingkungan masyarakat.
2.    Kedekatan dengan pasar.
3.    Tenaga kerja.
4.    Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
5.    Fasilitas dan biaya transportasi.
6.    Sumber daya alam lainnya.

Faktor sekunder:
1.    Harga tanah.
2.    Dominasi masyarakat.
3.    Peraturan tenaga kerja.
4.    Rencana tata ruang.
5.    Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
6.    Tingkat pajak.
7.    Cuaca atau iklim.
8.    Keamanan
9.    Peraturan lingkungan hidup

Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
·         Dekat dengan pasar
·         Dekat dengan sumber bahan baku saja
·         Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
·         Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
·         Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
·         Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
·         Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemilihan Lokasi Pabrik
·         Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
·         Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
·         Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

9.    Kesimpulan
Perkembangan manajemen Produksi berkembang pesat karena beberapa faktor yaitu :
1.    Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
2.    Revolusi industry
3.    Perkembangan IPTEK
4.    Perkembangan ilmu dan metode ilmiah serta hubungan antar manusia manusia
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills.

Proses produksi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.    Kelangsungan hidup :
a.    produksi terus-menerus
b.    produksi terputus-putus
2.    Teknik :
a.    Proses Ekstraktif
b.    Proses Analitis
c.    Proses Pengubahan
d.    Proses Sintetis

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.    Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab yaitu:
1.    Proses
2.    Kapasitas
3.    Persediaan
4.    Tenaga kerja
5.    Mutu/kualitas

Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.

10. Daftar Pustaka
Buku pengantar bisnis universitas of indonesia




Tidak ada komentar:

Posting Komentar